
Berbicara mengenai STMKG tentunya tidak pernah lepas dari proses panjang yang telah terlewati. Mulai dari perubahan nama institusi, rekam jejak sistem pendidikan maupun lulusan dari STMKG. Seperti yang diungkapkan oleh Drs. Suyatim, M. Si selaku Lektor Kepala prodi meteorologi STMKG. Sejak memasuki STMKG pada tahun 1976 hingga menjabat di STMKG sekarang, Suyatim mengatakan bahwa banyak perubahan pesat yang ada di STMKG sekarang bila dibandingkan dengan dahulu saat namanya masih bernama AMG.
Saat masih bernama AMG, murid- murid yang menempuh pendidikan disebut sebagai mahasiswa bukan taruna. Sehingga pada saat itu, mahasiswa diperbolehkan mengenakan pakaian bebas yang umumnya pada era itu banyak dari mahasiswa menggunakan celana cutbray. Tidak hanya itu, jumlah mahasiswa yang berkuliah di AMG masih sedikit yakni kurang lebih 20 orang per kelas dengan prodi meteorologi dan geofisika.
Setelah melewati beberapa perjalanan yang panjang dan AMG berubah menjadi STMKG. Banyak perubahan-perubahan terjadi salah satunya yakni tingkat kedisiplinan semakin tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan kegiatan-kegiatan latihan yang dilakukan oleh para taruna. Selain itu, banyak dari taruna dan taruni yang kompeten hingga mengambil studi di luar negeri dan pula menjadi pegawai di institusi di luar negeri, mereka merasa bangga saat ditempatkan dimanapun.
Perbedaan STMKG dahulu dan sekarang
Dahulu:
- Ketika masih bernama AMG sebutannya adalah mahasiswa
- Jumlah mahasiswa yang masih sedikit yaitu 20 per kelas
- Tingkat kedisiplinan masih kurang. Mahasiswa bisa memakai pakaian bebas dengan celana cutbray
Sekarang:
- Namanya sudah berubah menjadi STMKG dan banyak mengalami kemajuan yang pesat mulai dari tingkat kedisiplinan
- Banyak lulusan dan pegawai yang mengambil kuliah di luar negeri serta menjadi pegawai di institusi di luar negeri
- Banyak lulusan STMKG yang merasa senang ditempatkan dimanapun
Sebagai salah satu alumni STMKG, Suyatim berpesan bahwa alumni STMKG tidak hanya disebut sebagai lulusan STMKG melainkan rekan yang bisa membangun STMKG dan BMKG. Jangan sampai saat sudah menjadi pejabat BMKG lupa akan kampus almamater sendiri karena makna lulus itu sendiri bisa diartikan sebagai ikut membantu memberikan informasi serta memajukan STMKG. Pasalnya SDM BMKG itu berasal dari kampus STMKG itu sendiri. Tidak cukup sampai itu saja, alumni-alumni yang telah ditempatkan di seluruh penjuru Indonesia diharapkan bisa memajukan serta memberi kontribusi pada daerah-daerah yang ditempati. Bentuk kontribusinya seperti sikap disiplin saat bekerja dan menjunjung tinggi profesionalitas sesuai ASN. Beliau menambahkan bahwa IKAMEGA (Ikatan Alumni Meteorologi dan Geofisika) sebagai wadah para alumni STMKG dapat menjadi ajang untuk meningkatkan dan memperkuat silaturahmi antara para alumni maupun dengan kampus STMKG serta mewujudkan ide-ide dan kontribusi positif bagi BMKG serta STMKG. (ZM)
Nama : Drs. Suyatim, M. Si
Tempat, Tanggal lahir : Semarang, 11 Maret 1957
Jabatan : Lektor Kepala Prodi Meteorologi
Riwayat Pendidikan:
- DIII AMG (1980)
- S1 Universitas Indonesia (1988)
- S2 Universitas Indonesia (1997)
Jejak Karir
- Forecaster Stasiun Meteorologi Frans Kasiepo Biak (1980-1988)
- Staff Subid Penerbangan BMG (1997-1998)
- Forecaster Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam (1998-1999)
- Kepala Seksi Bimbingan dan Pelaksanaan Balai IV Makassar (1999-2000)
- Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang (2000-2008)
- Kepala Stasiun Meteorologi Juanda (2008)
- Pembantu Direktur II AMG (2008-2013)
- Kepala Jurusan Meteorologi AMG (2013-2015)
- Kaprodi Meteorologi STMKG (2015-2017)
- Lektor Kepala Prodi Meteorologi (2017-Sekarang)
Ralat sedikit :
1.Kaprodi Meteorologi sekarang dijabat oleh Dr. Aries Chriistianto, MSi. bukan saya .Saya pernah
menjabat Kaprodimet sebelum tahun 2017 juga Pembantu Direktur II dan Kajur Met.
2.Karier : Kepala seksi Bimbingan Program di Balai 4 Makasar, Kasmet SMB II Palembang dan Kasmet
Juanda Sby. Pernah ditempatkan di Stamet Biak 8 th. Stamet Batam 2 th.
3.Tks
Terima bapak akan diperbaiki dan diupdate.