Penyelenggara | : | BMKG, Pemprov DKI, dan Ikamega |
---|---|---|
Lokasi | : | Auditorium BMKG |
Kontak | : | M. Syirojudin, M.Si (085735568780) |
Website | : | http://ikamega.stmkg.ac.id |
Waktu | : | Rabu, 28 Februari 2018 |
Kebencanaan menjadi salah satu topik menarik yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Adaptasi dan mitigasi bencana tentu perlu dipersiapkan dengan matang guna meminimalisir resiko dampak yang terjadi. Isu kegempaan megathrust M 8.7 yang dapat menimbulkan berbagai potensi bencana di Indonesia memerlukan perhatian khusus mengingat letak geografis Indonesia yang berada di wilayah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Indo-Australisa, lempeng Asia, dan lempeng Pasifik. Keberadaan tersebut sangat memungkinkan menyebabkan gempa dan tsunami yang diakibatkan pergerakan lempeng tektonik.
DKI Jakarta yang dikenal sebagai ibukota dan merupakan kota metropolitan yang padat industri dan penduduk menjadi salah satu wilayah perlu memerhatikan unsur kebencanaan dalam pengembangan pembangunan. Kerjasama dengan instansi terkait yang memiliki disiplin ilmu dan ahli tentu diperlukan sebagai pendukung dan pertimbangan kebijakan yang diambil, salah satunya dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kegiatan diskusi publik yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) bertajuk “Gempa Bumi Megathrust M 8.7, Siapkah Jakarta?” merupakan bentuk pengabdian alumni kepada masyarakat salah satunya dalam bidang Geofisika. IKAMEGA sebagai salah satu penyokong kuat dalam instansi BMKG menyelenggarakan kegiatan ini dalam rangka memberikan informasi dan pelayanan publik khususnya di bidang Geofisika melalui diskusi terbuka kegempaan dengan mengundang berbagai narasumber profesional yang ahli dengan disiplin ilmu terkait. Diskusi ilmiah ini akan dilaksanakan di Auditorium BMKG pada Rabu (28/2) mendatang.
Komentar Terbaru